Jumat, 27 November 2020

Sombong Membawa Malapetaka

    Seorang murid yang pintar, unggul, dan selalu mendapat nilai yang bagus di kelasnya, itulah Tono. Tono sekarang menduduki kelas 10, namun sayang, sifatnya tidak sebaik dengan prestasinya. Tono adalah anak yang sombong, banyak teman sekelasnya yang tidak menyukai sifat sombongnya itu. Maka daripada itu, bagaikan mutiara yang terkubur di padang pasir, berkilau namun tak dilihat. Setiap kali ia mendapat nilai yang baik, ia selalu menyombongkan nilai tersebut kepada teman-temannya.

            Hingga pada suatu hari di siang hari yang terik, saat Tono dan teman-temannya sedang menggali ilmu di kelas seperti biasanya. Tono dan teman-teman sekelasnya dipanggil satu persatu untuk dibagikan selembar kertas yang menunjukkan angka di bagian atas kanannya. Seperti biasaya, Tono menerima angka yang tinggi dan kemudian ia menyombongkan diri kepada kawan-kawannya. Namun kawan-kawannya itu berkata "Sombong banget sih" dan kemudian memalingkan wajah mereka dari Tono. Tono pun menyadari bahwa kesombongannya itu membuat ia tidak bisa berteman dengan siapa pun.

        Keesokan harinya, pada pelajaran yang lainnya, kembali dibagikan kertas yang berangka itu kepada Tono dan teman-temannya. Bagai tersambar petir di siang bolong, kali ini Tono tidak menyombongkan dirinya seperti biasa, sekalipun ia mendapat nilai tertinggi. Teman-temannya pun terheran-heran melihat sikapnya yang tidak biasa itu. Tono pun akhirnya memberanikan diri untuk berkata kepada teman-temannya,"Kawan, maafkan sikapku yang sombong ini, sekarang aku sadar bahwa kesombongan hanya membawa malapetaka untuk diri sendiri." Teman-temannya begitu heran sekaligus senang akan perkataan Tono. Pada akhirnya Tono pun mendapat pelajaran yang berharga dalam hidupnya dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

(242 kata, 3 paragraph)

        Sekian kawan-kawan cermin (cerita mini) yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua, terima kasih dan sampai jumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar